Landasan Bersama di Kepulauan Kei : Telur dari Satu Ikan dan satu Burung (The Commond Ground in The Kei Islands)
Judul: Landasan Bersama di Kepulauan Kei: Telur dari Satu Ikan dan satu Burung
(The Commond Ground in The Kei Islands)
Penulis: Pascalis Maria Laksono, terj. Ignasius S.S. Refo
Penerbit: Penebar Media Pustaka
ISBN: 978-623-7612-12-4
Kertas: HVS 70 gram
Ukuran: 17x25cm
Jumlah hal: BW 118 Halaman
Finishing: Soft Cover, Perfect Binding
(The Commond Ground in The Kei Islands)
Penulis: Pascalis Maria Laksono, terj. Ignasius S.S. Refo
Penerbit: Penebar Media Pustaka
ISBN: 978-623-7612-12-4
Kertas: HVS 70 gram
Ukuran: 17x25cm
Jumlah hal: BW 118 Halaman
Finishing: Soft Cover, Perfect Binding
Ketika saya melakukan penelitian lapangan di Kepulauan Kei dari November 1986 sampai Oktober 1987, saya telah memiliki lebih dari sepuluh tahun pendidikan di bidang antropologi. Pada saat menulis laporannya, ini adalah saat mengakhiri pendidikan formalku di antropologi, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya pada diriku sendiri: “Apa artinya studi sepuluh tahun itu secara khusus terhadap disertasi ini?” Saya harus mengakui bahwa pelatihan akademik saya tidak ada kaitannya dengan keakrabanku dengan orang Kei, karena saya bukan seorang yang terlibat dalam wacana Budaya Kei, dan saya baru saja mengenal budaya Kei. Jawaban atas pertanyaan saya kemudian harus ditemukan di luar pengetahuan faktual saya.
Selama studi, saya telah berkenalan dengan berbagai teori, atau berbagai lensa melalui beberapa di antaranya saya seharusnya -pada waktu yang diharuskan- untuk memfokuskan pikiran dan inderaku pada objek pengamatanku. Dalam pengertian ini, pendidikanku dalam antropologi telah mengkondisikan bentuk disertasi ini (etnografi masyarakat Kei). Refleksi singkat pada saat-saat tertentu dalam studi saya di antropologi dapat mengungkapkan kondisi -selektivitas pengamatan saya dan interpretasi fenomena yang diamati- di mana disertasi ini ditulis.
Pada tahun 1975, ketika saya menyelesaikan gelar sarjana, saya tertarik untuk menyelidiki interaksi sosial para buruh omprengan, orang-orang yang mencari nafkah di sekitar layanan komuter lokal swasta kecil tanpa izin, baik orang-orang di jalan maupun di terminal omprengan. Ketertarikan saya dipicu, sebagian, dari keberadaan saya di sekitar orang-orang ini selama hampir tiga tahun, karena saya sendiri telah terlibat dalam bisnis ini untuk menyelesaikan sekolah saya. Keterlibatan ini menyebabkan saya menghabiskan sebagian besar hari dan malam saya di jalan daripada di ruang kelas atau perpustakaan. Saya tahu bahwa saya menghabiskan waktu dengan "benar" seperti siswa lain. Sementara banyak siswa lain menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kampus, saya berada di terminal omprengan atau di jalan mengambil penumpang. Karena kurangnya keterlibatan dalam kehidupan kampus. Saya cenderung mendaftarkan isu-isu biasa dari pengalaman sehari-hari saya di jalan pada diskusi-diskusi ilmiah yang didominasi oleh tema-tema luar biasa pada masalah umum. Mengikuti kecenderungan ini, saya memutuskan untuk menulis makalah untuk gelar B.A, etnografi singkat dari interaksi sosial sehari-hari para buruh omprengan. (Penulis)
Selama studi, saya telah berkenalan dengan berbagai teori, atau berbagai lensa melalui beberapa di antaranya saya seharusnya -pada waktu yang diharuskan- untuk memfokuskan pikiran dan inderaku pada objek pengamatanku. Dalam pengertian ini, pendidikanku dalam antropologi telah mengkondisikan bentuk disertasi ini (etnografi masyarakat Kei). Refleksi singkat pada saat-saat tertentu dalam studi saya di antropologi dapat mengungkapkan kondisi -selektivitas pengamatan saya dan interpretasi fenomena yang diamati- di mana disertasi ini ditulis.
Pada tahun 1975, ketika saya menyelesaikan gelar sarjana, saya tertarik untuk menyelidiki interaksi sosial para buruh omprengan, orang-orang yang mencari nafkah di sekitar layanan komuter lokal swasta kecil tanpa izin, baik orang-orang di jalan maupun di terminal omprengan. Ketertarikan saya dipicu, sebagian, dari keberadaan saya di sekitar orang-orang ini selama hampir tiga tahun, karena saya sendiri telah terlibat dalam bisnis ini untuk menyelesaikan sekolah saya. Keterlibatan ini menyebabkan saya menghabiskan sebagian besar hari dan malam saya di jalan daripada di ruang kelas atau perpustakaan. Saya tahu bahwa saya menghabiskan waktu dengan "benar" seperti siswa lain. Sementara banyak siswa lain menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kampus, saya berada di terminal omprengan atau di jalan mengambil penumpang. Karena kurangnya keterlibatan dalam kehidupan kampus. Saya cenderung mendaftarkan isu-isu biasa dari pengalaman sehari-hari saya di jalan pada diskusi-diskusi ilmiah yang didominasi oleh tema-tema luar biasa pada masalah umum. Mengikuti kecenderungan ini, saya memutuskan untuk menulis makalah untuk gelar B.A, etnografi singkat dari interaksi sosial sehari-hari para buruh omprengan. (Penulis)
Diskusi