Sentra Kerajinan Kipas Bambu: Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Alamat: Jipangan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Permulaan dikenalnya Jipangan sebagai daerah
kerajinan kipas bamboo bermula dari usaha
Alif Hadi Prayitna pada 90-an. Saat masih
sekolah ia sembari bekerja di lembaga pembuat kipas di Bantul. Untuk mencukupi
biaya sekolah, ketika lembaga tersebut tutup, Alif membuat kipas sendiri dan
memasarkannya di Jipangan. Perlahan usaha tersebut berkembang. Kini pemilik
Hanafi Kipas ini sudah memperkerjakan beberapa karyawan. Apa yang dilakukan
Hadi kemudian diikuti tetangganya. Beberapa bekas karyawannya juga mendirikan usaha sendiri.
Saat ini terdapat sekira 10 perajin kipas di
Jipangan. Namun hanya 3 yang memproduksi kipas sampai finishing, sisanya hanya sampai pada tahap tangkai kemudian
dilanjutkan ke penadah. Harga produk tergantung kriteria. Harga kerajinan kipas ukuran
kecil kurang lebih 800 rupiah, ukuran standar berkisar 2 ribu hingga 3 ribu,
sedangkan kipas skala super dijual antara 30 ribu sampai 50 ribu rupiah.
Kipas finishing
dijual mulai 1.200 hingga 3.500 rupiah. Kalau masih berupa tangkai berkisar
antara 500 sampai 700 rupiah. Kerajinan kipas bambu Jipangan banyak ke luar negeri, terutama
negara Eropa melalui eksportir di Jakarta. Juga dipasarkan ke pelbagai kota Indonesia, termasuk Yogyakarta
dan Jakarta. Belum lama ini Jipangan mendapat pesanan 100 ribu kipas dari Belanda.
Untuk membuat kerajinan ini diperlukan bahan berupa
bambu, rotan, serta kain. Proses pembuatannya dari potongan bambu direbus
menggunakan bahan pengawet H2O2 supaya tidak lekas menjamur. Setelah dijemur
kurang lebih 3 hari, barulah kemudian di susun dan diwarna.
Diskusi