Museum Tani Jawa Indonesia, Yogyakarta
Gagasan dan
rintisan museum Tani Jawa Indonesia dilakukan oleh Lurah Desa Kebonagung
Kristya Bintara pada 1998 bersamaan dengan rintisan desa wisata Kebonagung di
Kampung Candran Dukuh Mandingan, Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten
Bantul. Akibat bencana gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 rumah joglo beserta
koleksi alat-alat pertanian semua hancur sehingga museum ini baru dapat
diresmikan pada tanggal 4 Mei 2007 dan menjadi anggota termuda Barahmus DIY.
Museum ini memiliki koleksi alat-alat pertanian tradisional Jawa, disamping itu
dalam menjalankan misinya Museum Tani Jawa juga dapat dijadikan sarana
pendidikan di Bidang pertanian dan juga dapat praktek kegiatan membajak dan
nggaru, menanam padi dan menumbuk padi, memasak masakan tradisional dan
kegiatan rekreasi lainnya berupa tangkap belut dan ikan, tangkap bebek dan
ayam, bersepeda keliling desa melihat kehidupan petani dengan nuansa pedesaan,
melaksanakan event-event tradisi kenduri bagi pelajar, mahasiswa dan generasi
muda pada umumnya yang sekarang akibat pengaruh kemajuan global mulai
meninggalkan budaya Jawa khusunya bidang pertanian. Museum buka Selasa sampai
Minggu 08.30-13.00. Adapun telepon: (0274) 7865311/ 7892762. (yunese.com)
Diskusi