Dongeng: Persahabatan Macan dan Singa
Di sebuah hutan hidup dua raja hutan yaitu Macan dan Singa. Singa menganggap kalau hutan itu adalah wilayahnya. Dia tidak mau Macan mencari makan di daerah kekuasaannya itu.
Singa sering mengancam agar Macan pergi dari hutan itu. Tidak segan-segan Singa menyerang Macan hingga terjadi perkelahian.
Suatu hari Singa bertemu Macan lagi di wilayah yang diakui sebagai kekuasaannya. Kemudian Singa menantang Macan.
“Hai Macan pengecut, mengapa kau berkeliaran di daerah kekuasaanku lagi, cari mati ya!” gertak singa.
“Siapa yang ada di daerah kekuasaanmu, hutan ini kan tiada yang memiliki. Jadi semua bebas di sini.” Sahut Macan.
“Tak usah banyak omong kau, ayo kalau kau jantan hadapi aku. Yang menang akan menguasai seluruh hutan ini. Dan yang kalah harus pergi serta tidak lagi kembali ke hutan ini.” Tantang Singa.
Kemudian Singa langsung menyerang Macan dengan ganasnya. Macan pun tidak tinggal diam, dia membalas serangan dari Singa. Keduanya berkelahi dengan imbang. Walaupun Macan sudah terluka sampai mengeluarkan darah, pertarungan mereka tetap seru.
Tanpa sepengetahuan Macan dan Singa ternyata ada seorang pemburu yang mengintip pertarungan mereka. Dia menunggu sampai salah satunya kalah. Dan dia akan menembak yang menang. Sehingga akan mendapatkan kedua-duanya.
Pertarungan terus berjalan. Macan tampak lemas dan ingin minta ampun pada Singa. Tapi Singa tetap menyerangnya. Malah Singa menyeruduk Macan sampai tubuh Macan terlempar lemas.
Dan tiba-tiba terdengar suara mengejutkan “Door! Door! Door!” pemburu itu menembak Singa. Sebuah peluru mengenai kaki Singa. Darah pun langsung mengucur dari Kakinya. Dia jatuh dan meraung kesakitan.
Melihat itu Macan langsung menyeret Singa untuk lari. Terus bersembunyi di dalam gua yang tersembunyi. Pemburu pun tidak bisa menemukan mereka.
Macan langsung menutup luka Singa dengan daun. Itu supaya darah yang keluar lekas mampet. Dan Singa tidak kehabisan darah.
“Mengapa kau menolongku?” tanya Singa sambil merintih kesakitan. “Kau kan musuhku, mungkin jika kau tinggal, aku tadi sudah tertangkap. Dan kau akan berkuasa sendiri di hutan ini. Tapi mengapa tidak kau lakukan itu?” Lanjut Singa.
“Jangan berkata begitu, kita sebagai penghuni hutan ini memang harus saling tolong-menolong. Sebaiknya kita lebih hati-hati, dan saling membantu untuk menjaga hutan ini.
“Kalau begitu maaf ya atas sikapku dulu, aku baru sadar kalau kita harus bersatu untuk menjaga hutan ini dan untuk melawan para pemburu.”
“Ya, sama-sama.”
Setelah kejadian itu, Macan dan Singa hidup rukun. Kemana pun pergi mereka selalu bersama. Mereka juga saling tolong-menolong setiap bahaya yang mengancam. (@yunisap, dongeng)
Diskusi